Risky Akbar - 26212468 Pengantar Bisnis
Senin, 21 Januari 2013
Minggu, 20 Januari 2013
Bisnis Internasional
Bisnis Internasional
1.
Hakikat
bisnis ineternasional
Bisnis
internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu
dengan Negara yang lain.
Seperti
tersebut diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang
dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini
merupakan transaksi bisnis internasional. Adapun transaksi bisnis yang
dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain yang sering disebut sebagai
Bisnis Internasional (International Trade). Dilain pihak transaksi bisnis itu
dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu Negara dengan perusahaan lain atau
individu di Negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International
Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai
Bisnis Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita
dapat membedakan adanya dua buah transaksi Bisnis Internasional yaitu :
·
Perdagangan internasional
Perdagangan
internasional adalah proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak
sukarela dari masing-masing Negara. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat
perdagangan atau gains of tride.
Perdagangan
merupakan kegiatan ekonomi yang sangat penting saat ini, maka tidak ada
Negara-negara di dunia yang tidak terlibat didalam perdagangan baik perdagangan
antar regional, antar kawasan ataupun antar Negara.
Perdagangan
ini melakukan transaksi jual beli ke luar negeri, kalau kita membeli disebut
impor sedangkan kalau kita menjual disebut expor.
·
Pemasaran internasional
Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai
Bisnis Internasional (International Busines) merupakan keadaan dimana suatu
perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan Negara lain,
perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis
internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi
di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas
dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor
impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan
pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang
dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa.
Transaksi bisnis internasional semacam ini dapat ditempuh dengan berbagai cara
antara lain :
- Licencing
- Franchising
- Management Contracting
- Marketing in Home Country by Host Country
- Joint Venturing
- Multinational Coporation (MNC)
Semua bentuk transaksi internasional tersebut
diatas akan memerlukan transaksi pembayaran yang sering disebut sebagai Fee.
Dalam hal itu Negara atau Home Country harus membayar sedangkan pengirim atau
Host Country akan memperoleh pembayaran fee tersebut.
Pengertian perdagangan internasional dengan
perusahaan internasional sering dikacaukan atau sering dianggap sama saja, akan
tetapi seperti kita lihat dalam uraian diatas ternyata memang berbeda.
Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol
dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran internasional adalah merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional
menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada
perdagangan internasional.
2.
Alasan
melaksanakan bisnis internasional
Spesialisasi antar bangsa – bangsa.
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan
tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan
strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu :
a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang
ternyata benar-benar paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih
efisien dan paling murah diantara Negara-negara yang lain.
b. Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki
kelemahan paling kecil diantara Negara-negara yang lain
c. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk
memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi
bagi negerinya.
·
Konsep keunggulan absolut
Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan
absolut apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan perdagangan
terhadap produk tersebut. Hal ini akan dapat dicapai kalau tidak ada negara
lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu menjadi
satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya disebabkan karena kondisi alam
yang dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan, kehutanan, pertanian dan
sebagainya. Disamping kondisi alam, keunggulan absolut dapat pula diperoleh
dari suatu negara yang mampu untuk memproduksikan suatu komoditi yang paling
murah di antara negara-negara lainnya. Keunggulan semacam ini pada umumnya
tidak akan dapat berlangsung lama karena kemajuan teknologi akan dengan cepat
mengatasi cara produksi yang lebih efisien dan ongkos yang lebih murah.
·
Konsep keunggulan komparatif
Teori keunggulan
komparatif merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya,
perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif
antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika
suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang
lebih murah daripada negara lainnya.
· Potensi pasar internasional
Potensi
pasar ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk , daya beli serta
pola konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar Internasional , potensi pasar
internasional juga ditentukan oleh ketiga faktor tersebut hanya saja dalam hal
ini diberlakukan untuk negara lain.
3.
Tahap-tahap
dalam memasuki bisnis internasional
Perusahaan
yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri
secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko
sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang
sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
1. Ekspor Insidentil
2. Ekspor Aktif
3. Penjualan Lisensi
4. Franchising
5. Pemasaran di Luar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
1. Ekspor Insidentil
2. Ekspor Aktif
3. Penjualan Lisensi
4. Franchising
5. Pemasaran di Luar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
4.
Hambatan
dalam memasuki binis internasional
Melaksanakan
bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang
di pasar domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan
yang sering kali menghambat terlaksananya transaksi bisnis internasional.
Disamping itu kebiasaan atau budaya negara lain tentu saja akan berbeda dengan
negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis
internasional yaitu :
·
Batasan perdagangan dan tarif bea masuk
Tarif bea
masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik
barang impor maupun ekspor.
·
Perbedaan bahasa, sosial budaya / kultural
Perbedaan
dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis
Internasional , hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat
komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis.
·
Hambatan politik, hukum dan perundang-undangan
Hubungan
politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan
mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut.Ketentuan
hukum ataupun perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga
membatasi berlangsungnya bisnis internasional.
·
Hambatan operasional
Hambatan
perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah
operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan
tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain.
-Peraturan atau kebijkan Negara lain, dalam bentuk proteksi yaitu: usaha melindungi industry-industri di dalam negri
- Perbedaan tingkat upah
-Peraturan atau kebijkan Negara lain, dalam bentuk proteksi yaitu: usaha melindungi industry-industri di dalam negri
- Perbedaan tingkat upah
5.
Perusahaan
multinasional
Adalah
perusahaan yang berusaha di banyak negara; perusahaan ini biasanya sangat
besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang
di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka
mengkoordinasi manajemen global. Perusahaan multinasional yang sangat besar
memiliki dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh
kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar
bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk
relasi masyarakat dan melobi politik.
·
Jenis-jenis perusahaan multinasional
Banyak
contoh perusahaan multinasional ini misalnya saja: Coca Cola, Colgate, Johnson
& Johnson, IBM, General Electric, Mitzubishi Electric, Toyota, Philips dari
negeri Belanda, Nestle dari Switzerland, Unilever dari Belanda dan lnggris,
Bayer dati Jerman, Basf juga dari Jerman, Ciba dari Switzerland dan sebagainya.
Tanggung jawab sosial suatu bisnis
Tanggung jawab sosial suatu bisnis
1.
Benturan
dengan kepentingan masyarakat
Dalam menunaikan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk
mengindahkan etika bisnis. Hal – hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
1.
Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan
masyarakat.
2.
Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi
humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa dan karya.
2.
Dorongan
tanggung jawab social
·
Peningkatan moral kerja karyawan
yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja
·
Adanya partisipasi bawahan dan
timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen partisipasif.
·
Penurunan absen karyawan yang
disebabkan kenyaman kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan
baik.
·
Peningkatan mutu produksi yang
diadakan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
·
Kepercayaan konsumen yang
meningkatkan dan merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan
3.
Etika
bisnis
Etika bisnis adalah penerapan secara langsung tanggung jawab social suatu
bisnis yang timbul dari pihak internal, dalam hal ini biasanya dari kebijakan –
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan perusahaan.
·
Hubungan antara bisnis dengan konsumen:
Merupakan
pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui. Berikut
adalah beberapa contohnya :
a. Kemasan
yang berbeda-beda menyulitkan konsumen untuk membandingkan harga
terhadap
produk.
b. Kemasan
membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi di dalamnya sehingga diperlukan
penjelasan
tentang isi serta kandungan yang terdapat dalam produk tersebut.
c. Promosi
terutama iklan merupakan gangguan etis yang paling utama.
d. Pemberian
servis dan garansi sebagai bagian dari layanan purna jual.
·
Hubungan dengan karyawan
Bentuk
hubungan ini meliputi : penerimaan (recruitment), latihan (training),
promosi, transfer, demosi maupun pemberhentian (termination). Dimana
semua bentuk hubungan tersebut harus dijalankan secara objektif dan jujur.
·
Hubungan antar bisnis
Merupakan hubungan yang terjadi diantara
perusahaan, baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir maupun distributornya.
·
Hubungan dengan investor
Pemberian
informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk
hubungan ini. sehingga dapat menghindari pengambilan keputusan yang keliru.
·
Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
Hubungan dengan
lembaga keuangan, terutama jawatan pajak pada umumnya merupakan hubungan yang
bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan Laporan Keuangan.
4. Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial suatu
bisnis
·
Pelaksanaan hubungan industrial pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah
banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku.
Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberpa contoh hak
karyawan adalah seperti cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.
·
Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
Penanganan
limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga
lingkungan.
·
Penerapan prinsip kesehatan dan keselamatan
kerja (K3)
Penekanan
pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi
menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung maupun yang lainnya.
·
Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem
perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik
masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak
perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil
disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
·
System Bapak Angkat dan anak angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat
pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. terkadang
hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar, oleh karena itu dibutuhkan
kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.
Minggu, 13 Januari 2013
Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan
Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan
1.
Keuangan perusahaan
Keuangan perusahaan atau yang mungkin lebih dikenal
dengan fungsi keuangan, menurut Ross, et. al (2007), terdapat 3 (tiga) hal
penting yang harus dipertimbangkan oleh seorang Manajer Keuangan dalam
pengelolaan perusahaan, yakni sebagai berikut:
Investasi jangka panjang apa yang mesti dilakukan oleh
perusahaan?
Bagaimana (dengan cara apa) perusahaan dapat memperoleh
dana bagi kebutuhan investasinya?
Seberapa besar cash flow jangka pendek yang dibutuhkan
perusahaan dalam rangka membayar tagihan-tagihannya?
Van Horne (2005) mengatakan bahwa fungsi keuangan
mencakup tiga hal, yakni keputusan investasi, keputusan keuangan dan
kebijakan/keputusan dividen. Perbedaannya dengan Ross, et.al (2007) adalah pada
keputusan yang ketiga, yakni net working capital yang harus dikelola. Pada
sudut yang berbeda, kebijakan dividen merupakan hal penting yang harus
dipertimbangkan oleh seorang Manajer Keuangan.
2. Estimasi penjualan
Pengertian Estimasi
Estimasi adalah sebuah proses pengulangan. Pemanggilan
ulang estimasi yang pertama dilakukan selama fase definisi , yaitu ketika anda
menulis rencana pendahuluan proyek. Hal ini perlu dilakukan karena anda
membutuhkan estimasi untuk proposal. Setelah fase analisis direncanakan ulang ,
anda harus memeriksa estimasi dan merubah rencana pendahuluan proyek menjadi
rencana akhir proyek.
ESTIMASI PENJUALAN
Estimasi Penjualan yaitu merupakan ramalan unit dan nilai
uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila disajikan dengan benar, maka informasi
tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan
usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka pihak
manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
3. Estimasi produksi
Biaya produksi
atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) merupakan kumpulan dari
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai
menjadi barang jadi.
Biaya-biaya
tersebut terdiri dari:
a. Biaya Bahan
Baku (disingkat BBB)
b. Biaya Tenaga
Kerja Langsung ( disingkat BTKL)
c. Biaya Overhead
Pabrik (disingkat BOP)
4. Estimasi pembelian bahan langsung
Adalah pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem
online. estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. karena
penjual bisa memprodukan barang daganganya dengan cara sistem online, dan si
pembeli juga dapat lebih menghuntungkan dan menghematkan.
karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan
pergi ke sana. Cukup hanya dengan berada di depab komputer dan memilih barang
mana yang akan di belinya. lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera,
dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan
keuntungan.
5.
Estimasi
pemakaian bahan langsung
Budget kebutuhan bahan baku hanya memuat kuantitas kebutuhan bahan baku
yang diperlukan. Untuk menghìtung jumlah bìaya pemakaian bahan baku masih
diperlukan data harga setiap jenis bahan baku per unit yang diperlukan untuk
proses produksi. Oleh karena itu, budget biaya pemakaian bahan baku merupakan
kuantitas bahan baku dikalikan dengan harga setiap jenis bahan baku per unit.
Perhítungan tersebut tentu saja hanya berlaku jika'harga per unit bahan
baku tetap sepanjang periode budget. Jika terjadi perubahan harga per unit,
maka metoda-metoda aliran biaya persediaan yang digunakan perlu
dipertimbangkan, yaitu metoda FIFO, metoda LIFO, dan metoda rata-rata.
6.
Upah
langsung
Upah
langsung merupakan imbalan finansial langsung yang di bayarkan kepada pekerja
berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang di hasilkan atau banyaknya pelayanan
yang di berikan.
7.
Estimasi
beban fabrikase
Bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung,
dan semua biaya pabrik lainnya yang tidak dapat secara nyaman diidentifikasikan
dengan atau dibebankan langsung kepesanan, produk, atau objek biaya lain yang
spesifik.
8.
Estimasi
harga pokok penjualan
Ringkasan dari anggaran produksi dengan memperhatikan
tingkat persediaan akhir. Data yang diperlukan :
Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi,
anggaran bahan langsung, anggaran overhead dan anggaran tenaga langsung
Keakuratan datanya dipengaruhi data dalam anggaran yang lain.
9.
Estimasi
beban penjualan
Estimasi beban
penjualan adalah beban sie penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau sie penjual
oeleh pihak-pihak tertentu.
Misalkan beban
pajak, kerusakan barang-barang, apapun yang membuat perusahaan menjadi beban.
10.
Estimasi
beban administrasi
Beban
administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini.
Badan Penelitian Eim estimasi
total biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara.
Penyebab
utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah :
· tingginya jumlah pekerja pekerjaan
sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara
(rata-rata tahunan: 1,3 juta pendaftaran, 1,1 juta penempatan dan 15,6 juta
pembayaran remunerasi)
· perubahan undang-undang banyak dan
perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara
· penerapan sistem pembayaran remunerasi
mingguan (bukan bulanan atau per 4 minggu), yang melekat pada penggunaan
pekerja flex.
11. Estimasi laba rugi
Estimasi laba rugi adalah laporan keuangan suatu
perusahan yang menunjukan keuntungan atau kerugian. di mana semua laporan
keuangan di tunjukan pada estimasi ini, karena dengan estimasi ini perusahaan
ini bisa mengetahui apakah perusahaan ini mendapatkan keuntungan atau laba
ataupun memperoleh kerugian.
12. Estimasi kas
Estimasi kas
adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan
itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang
atau kas yang ada, apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau
kenaikan kas atau bahkan memeproleh penurunan kas.
Kamis, 20 Desember 2012
Akuntansi dan Laporan Keuangan
Akuntansi dan Laporan Keuangan
1.
Definisi
akuntansi
Akuntansi dapat diartikan sebagai “bahasa bisnis” karena
akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menyediakan laporan-laporan bagi
pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) mengenai aktivitas ekonomi dan
kondisi sebuah perusahaan. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu proses
pencatatan, pengukuran, dan penyampaian informasi ekonomi agar dapat dipakai
sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijaksanaan.
Definisi akuntansi menurut para ahli:
Pengertian
Akuntansi § Menurut Horngern (2000), akuntansi didefinisikan sebagai proses
pencatatan, pengukuran dan penyampaian-penyampaian informasi ekonomi agar dapat
dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijaksanaan. § Menurut
Sunyanto (1999), pengertian akuntansi itu adalah suatu tahapan proses
pengumpulan, pengidentifikasian, pencatatan, penggolongan, peringkasan dan
penyajian/pelaporan dari transaksi-transaksi keuangan serta penafsiran hasilnya
guna pengambilan keputusan. § Menurut AICPA (American Institute of Certified
Public Accountant), akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan
pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan
kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan
hasil-hasilnya.
2. Fungsi akuntansi
Perencanaan:
Berdasarkan Informasi ekonomi yang tepat, dapat disusun
rencana kerja yang baik untuk pelaksanaan kegiatan tahap berikutnya.
Pengendalian:
Berdasarkan rencana dan penerapan sistem akuntansi yang
baik, dapat dikontrol atau dinilai jalannya kegiatan perusahaan.
Pertanggungjawaban:
Setelah diadakan pencatatan terhadap semua transaksi dan
kejadian, pada akhir periode disusun Laporan Keuangan untuk disampaikan kepada
pemilik atau pihak ekstern lain untuk mendapatkan penilaian.
Pengambilan keputusan:
Setelah Laporan Keuangan disusun pihak pimpinan/manager
dalam perusahaan akan menentukan kebijakan/keputusan untuk masa yang akan
datang.
Mengetahui tingkat keberhasilan
Keberhasilan usaha yang dicapai oleh suatu perusahaan
dapat dilihat berdasarkan besar kecilnya laba yang didapatkan oleh perusahaan
tersebut.
3.
Pihak-pihak
yang berkepentingan
3.1. Manajemen
(pimpinan) perusahaan
menggunakan informasi akuntansi sebagai alat
penilaian pelaksanaan rencana operasi dan untuk penyusunan rencana operasi di
masa datang. Informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan juga digunakan
sebagai bukti pertanggungjawaban organisasi kepada pihak lain yang terkait
seperti para investor, kreditor dan pihak lainnya.
3.2. Para
investor
menggunakan informasi akuntansi sebagai alat untuk
menilai apakah investasinya menguntungkan atau tidak sehingga dapat diambil keputusan
investasi ditarik atau dilanjutkan.
3.3. Para
kreditor
menggunakan informasi akuntansi sebagai alat untuk
menilai apakah perusahaan yang bersangkutan memiliki kemampuan untuk
mengembalikan pinjaman pada saat jatuh tempo pembayarannya dan apakah pinjaman
yang diberikan cukup terjamin atau tidak.
3.4. Instansi
pemerintah
menggunakan informasi akuntansi untuk kepentingan
yang berkaitan dengan bidang tugasnya. Misalnya: Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
untuk penentuan besarnya pajak perusahaan yang terutang.
4.
Prinsip
akuntansi
4.1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost
Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga
perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat
kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah
proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp
8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita
adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka
Rp 8.950.000,00.
4.2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue
Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva)
yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit
usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya
pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi
penjualan dengan pihak yang bebas.
4.3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah
mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut.
Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap
periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian.
Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang
sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa
besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita
terima selama periode berjalan.
4.4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam
proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun.
Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih
dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada
penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba
perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan
perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
4.5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure
Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan
informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena
melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan
mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan
tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.
5.
Pengertian
laporan keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu
proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Pengertian laporan keuangan menurut Standar
Akuntansi Keuangan:
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses
pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,
laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara
seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga
termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut,
misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan
pengaruh perubahan harga”
Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari
berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan
faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja
digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk
membuktikan keabsahan transaksi.
6.
Isi
laporan keuangan
Laporan keuangan terdiri dari:
- Neraca, menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.
- Perhitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
- Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan.
- Catatan atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.
7.
Bentuk
neraca
1. Bentuk Scontro ( T. Foam )
Yaitu bentuk neraca yang mempunyai 2 sisi. Sisi
kiri merupakan sisi debit yang berisi harta perusahaan sedangkan sisi kanan
merupakan sisi kredit yang berisikan kewajiban perusahaan.
2. Bentuk Staffel ( Laporan )
Penyajian neraca hanya mempunyai satu sisi.Dimana
cara penyajiannya, yang pertama disajikan adalah seluruh aktiva kemudian
diikuti oleh utang dan modal.
8.
Laporan
laba rugi
Laporan laba rugi (Inggris:Income Statement atau
Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan
yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur
pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi)
bersih.(wikipedia.org). Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan
pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode
tertentu. Selisih antara pendapatan-pendapatan dengan biaya merupakan laba yang
diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan. Laporan laba rugi yang
kadang-kadang disebut laporan penghasilan atau laporan pendapatan dan biaya
merupakan laporan yang menunjukkan kemajuan keuangan perusahaan.
Dalam laporan rugi laba terdapat beberapa istilah
yang sering digunakan. Istilahistilah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan (Revenue)
Adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu
badan usaha atau pelunasan utangnya, bisa merupakan kombinasi keduanya selama
suatu periode yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, penyerahan jasa,
atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan perusahaan.
2. Biaya (Expense)
Adalah aliran keluar atau pemakaian lain aktiva
atau timbulnya utang, bisa merupakan kombinasi keduanya selama suatu periode
yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, penyerahan jasa, atau dari
pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan kegiatan perusahaan.
3. Penghasilan (Income)
Adalah selisih penghasilan-penghasilan sesudah
dikurangi biayabiaya. Bila pendapatan lebih kecil daripada biaya, selisihnya
sering disebut rugi.
4. laba (profit)
Adalah kenaikan modal atau aktiva bersih yang
berasal dari transaksi utama perusahaan dan transaksi sampingan dari suatu
perusahaan dalam suatu periode tertentu
kecuali kenaikan modal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik, seperti
pada laba yang timbul dari penjualan aktiva tetap.
5. Rugi (Loss)
Adalah penurunan modal atau aktiva bersih yang
berasal dari transaksi utama perusahaan dan transaksi sampingan dari suatu
perusahaan dalam suatu periode tertentu kecuali yang timbul dari biaya atau
distribusi pada pemilik, seperti pada rugi penjualan surat berharga.
6. Harga Perolehan (Cost)
Adalah jumlah uang yang dikeluarkan atau utang yang
timbul untuk memperoleh barang atau jasa. Jumlah ini pada saat terjadinya
transaksi akan dicatat sebagai aktiva, seperti pada pembelian mesin, dan pembayaran uang muka
sewa. Dalam akuntansi biaya harga perolehan juga dapat berarti harga pokok atau
biaya produksi yang dikeluarkan untuk membuat barang
9.
Bentuk
laporan laba rugi
Laporan laba rugi dapat disusun dalam dua model
sebagai berikut:
1. Bertahap (Multiple Step)
Bentuk
multiple step adalah bentuk laporan laba rugi di mana dilakukan beberapa
pengelompokkan terhadap pendapatanpendapatan dan biaya-biaya yang disusun dalam
urut-urutan tertentu sehingga bisa dihitung
penghasilan-penghasilan sebagai berikut:
Laba bruto, yaitu hasil penjualan dikurangi
harga pokok penjualan.
Penghasilan usaha bersih, yaitu laba bruto dikurangi
biaya-biaya usaha.
Penghasilan bersih sebelum pajak, yaitu
penghasilan usaha bersih ditambah dan dikurangi dengan pendapatan-pendapatan
dan biaya-biaya di luar usaha.
Penghasilan bersih sesudah pajak, yaitu
penghasilan bersih sebelum pajak dikurangi pajak penghasilan.
Penghasilan bersih dari elemen-elemen luar
biasa, yaitu penghasilan bersih sesudah pajak ditambah dan/atau dikurangi
dengan elemen-elemen yang tidak biasa sesudah diperhitungkan pajak penghasilan
untuk pos luar biasa.
2. Single Step
Dalam bentuk ini tidak dilakukan pengelompokkan
pendapatan dan biaya ke dalam kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha, tetapi
hanya dipisahkan antara:
·
Pendapatan-pendapatan dan laba-laba
·
Biaya-biaya dan kerugian-kerugian.
10. Tujuan
laporan keuangan
Adapun tujuan laporan keuangan menurut A Statement of
Basic Accounting Theory (ASOBAT) dalam Sofyan Syafri Harahap (2000 : 6),
merumuskan empat tujuan laporan keuangan sebagai berikut :
1.Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan
yang terbatas dan untuk menetapkan tujuan.
2.Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya
manusia dan faktor produksi lainnya.
3.Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan.
4.Membantu fungsi dan pengawasan sosial.
Lebih lanjut menurut APB Statement No.4 dalam Sofyan
Syafri Harahap (2000 : 99), menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan dapat
digolongkan sebagai berikut :
1.Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk
menyajikan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya
secara wajar sesuai dengan GAAP (General Accepted Accounting Principle).
2.Tujuan Umum
a. Memberikan informasi yang terpercaya tentang
sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan dengan maksud :
(1)Untuk menilai kekuatan dan
kelemahan perusahaan.
(2)Untuk menunjukkan posisi
keuangan dan investasinya.
(3)Untuk menilai kemampuan
perusahaan untuk menyelesaikan hutang-hutangnya.
(4)Menunjukkan
kemampuan sumber-sumber kekayaannya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan.
b. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber
kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan
maksud :
(1)Memberikan gambaran tentang
deviden yang diharapkan pemegang saham.
(2)Menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban kepada kreditur, supplier,
pegawai, pajak, pengumpulan dana untuk pelunasan.
(3)Memberikan
informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan
dan pengawasan.
(4)Menunjukkan tingkat
kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam jangka panjang.
c. Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan
untuk menaksirkan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang
perubahan harta dan kewajiban.
e. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang
dibutuhkan para pemakai laporan keuangan.
3.Tujuan Kualitatif
Adapun tujuan kualitatif dari laporan keuangan yaitu
sebagai berikut :
a. Relevance, yaitu memilih informasi yang benar-benar
dapat membantu pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan.
b. Understandability, yaitu informasi yang dipilih untuk
disajikan bukan saja penting tetapi juga harus dimengerti oleh para pemakainya.
c. Verifiability, yaitu hasil akuntansi itu harus dapat
diperiksa oleh pihak lain akan menghasilkan pendapatan yang sama.
d. Neutrality, yaitu laporan akuntansi itu harus netral
terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi dimaksudkan untuk pihak
umum bukan pihak-pihak tertentu saja.
e. Timelines, yaitu laporan akuntansi hanya bermanfaat
untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang sama.
f. Comparability, yaitu informasi akuntansi harus dapat
saling dibandingkan artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik
untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
g. Completeness, yaitu informasi akuntansi yang
dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari pemakai.
Sumber:
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2063100-tujuan-laporan-keuangan/#ixzz2FbinZuUt
Langganan:
Postingan (Atom)