Manajemen dan Organisasi
1. Manajemen
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Manajemen didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.
Pengertian dan peranan Manajemen
PERAN DECISIONAL
peran Decisional memerlukan manajer untuk merencanakan strategi dan memanfaatkan sumber daya. Ada empat peran spesifik yang decisional. Peran pengusaha memerlukan manajer untuk menetapkan sumber daya untuk mengembangkan barang yang inovatif dan jasa, atau untuk mengembangkan bisnis. Sebagian besar peran ini akan diselenggarakan oleh manajer tingkat atas, meskipun manajer menengah dapat diberikan beberapa kemampuan untuk membuat keputusan tersebut. Penangan gangguan mengoreksi masalah tak terduga yang dihadapi organisasi dari lingkungan internal atau eksternal. Manajer di semua tingkatan dapat mengambil peran ini. Misalnya, pertama-line manajer dapat memperbaiki masalah menghentikan jalur perakitan atau manajer tingkat menengah mungkin mencoba untuk mengatasi setelah terjadinya perampokan toko. Top manajer lebih mungkin untuk menghadapi krisis besar, seperti membutuhkan penarikan produk cacat. Peran decisional ketiga, yaitu pengalokasi sumber daya, menentukan yang melibatkan unit kerja yang akan mendapatkan sumber daya. Top manajer cenderung membuat besar, keputusan anggaran secara keseluruhan, sementara mangers menengah dapat membuat alokasi yang lebih spesifik. Dalam beberapa organisasi, manajer pengawas bertanggung jawab untuk menentukan alokasi untuk menaikkan gaji karyawan. Akhirnya, negosiator bekerja dengan orang lain, seperti pemasok, distributor, atau serikat buruh, untuk mencapai kesepakatan mengenai produk dan jasa. Pertama-tingkat manajer dapat bernegosiasi dengan karyawan tentang isu-isu kenaikan gaji atau jam lembur, atau mereka dapat bekerja dengan manajer pengawasan lainnya bila diperlukan sumber daya harus dibagi. manajer Tengah juga bernegosiasi dengan manajer lain dan cenderung untuk bekerja untuk mengamankan harga yang diinginkan dari pemasok dan distributor. Top manajer bernegosiasi tentang isu-isu yang lebih besar, seperti kontrak kerja, atau bahkan merger dan akuisisi perusahaan lain.
PERAN INTERPERSONAL
peran interpersonal memerlukan manajer untuk mengarahkan dan mengawasi karyawan dan organisasi. boneka ini biasanya seorang manajer menengah atas. manajer ini dapat berkomunikasi tujuan organisasi masa depan atau panduan etika bagi karyawan dengan pertemuan perusahaan. Seorang pemimpin bertindak sebagai contoh bagi karyawan lainnya untuk mengikuti, memberikan perintah dan arahan kepada bawahan, membuat keputusan, dan memobilisasi dukungan karyawan. Manajer harus menjadi pemimpin di semua tingkat organisasi; sering rendah tingkat manajer melihat ke manajemen puncak untuk contoh kepemimpinan. Dalam peran penghubung, palungan harus mengkoordinasikan pekerjaan orang lain di unit kerja yang berbeda, membangun aliansi antara lain, dan bekerja sumber daya untuk berbagi. Peran ini sangat penting bagi manajer menengah, yang sering harus bersaing dengan manajer lain untuk sumber daya yang penting, namun harus menjaga hubungan yang sukses bekerja dengan mereka untuk jangka waktu yang lama.
peran Decisional memerlukan manajer untuk merencanakan strategi dan memanfaatkan sumber daya. Ada empat peran spesifik yang decisional. Peran pengusaha memerlukan manajer untuk menetapkan sumber daya untuk mengembangkan barang yang inovatif dan jasa, atau untuk mengembangkan bisnis. Sebagian besar peran ini akan diselenggarakan oleh manajer tingkat atas, meskipun manajer menengah dapat diberikan beberapa kemampuan untuk membuat keputusan tersebut. Penangan gangguan mengoreksi masalah tak terduga yang dihadapi organisasi dari lingkungan internal atau eksternal. Manajer di semua tingkatan dapat mengambil peran ini. Misalnya, pertama-line manajer dapat memperbaiki masalah menghentikan jalur perakitan atau manajer tingkat menengah mungkin mencoba untuk mengatasi setelah terjadinya perampokan toko. Top manajer lebih mungkin untuk menghadapi krisis besar, seperti membutuhkan penarikan produk cacat. Peran decisional ketiga, yaitu pengalokasi sumber daya, menentukan yang melibatkan unit kerja yang akan mendapatkan sumber daya. Top manajer cenderung membuat besar, keputusan anggaran secara keseluruhan, sementara mangers menengah dapat membuat alokasi yang lebih spesifik. Dalam beberapa organisasi, manajer pengawas bertanggung jawab untuk menentukan alokasi untuk menaikkan gaji karyawan. Akhirnya, negosiator bekerja dengan orang lain, seperti pemasok, distributor, atau serikat buruh, untuk mencapai kesepakatan mengenai produk dan jasa. Pertama-tingkat manajer dapat bernegosiasi dengan karyawan tentang isu-isu kenaikan gaji atau jam lembur, atau mereka dapat bekerja dengan manajer pengawasan lainnya bila diperlukan sumber daya harus dibagi. manajer Tengah juga bernegosiasi dengan manajer lain dan cenderung untuk bekerja untuk mengamankan harga yang diinginkan dari pemasok dan distributor. Top manajer bernegosiasi tentang isu-isu yang lebih besar, seperti kontrak kerja, atau bahkan merger dan akuisisi perusahaan lain.
PERAN INTERPERSONAL
peran interpersonal memerlukan manajer untuk mengarahkan dan mengawasi karyawan dan organisasi. boneka ini biasanya seorang manajer menengah atas. manajer ini dapat berkomunikasi tujuan organisasi masa depan atau panduan etika bagi karyawan dengan pertemuan perusahaan. Seorang pemimpin bertindak sebagai contoh bagi karyawan lainnya untuk mengikuti, memberikan perintah dan arahan kepada bawahan, membuat keputusan, dan memobilisasi dukungan karyawan. Manajer harus menjadi pemimpin di semua tingkat organisasi; sering rendah tingkat manajer melihat ke manajemen puncak untuk contoh kepemimpinan. Dalam peran penghubung, palungan harus mengkoordinasikan pekerjaan orang lain di unit kerja yang berbeda, membangun aliansi antara lain, dan bekerja sumber daya untuk berbagi. Peran ini sangat penting bagi manajer menengah, yang sering harus bersaing dengan manajer lain untuk sumber daya yang penting, namun harus menjaga hubungan yang sukses bekerja dengan mereka untuk jangka waktu yang lama.
PERAN INFORMASI
Informational peran adalah mereka di mana para manajer mendapatkan dan mengirimkan informasi. Peran ini telah berubah secara dramatis sebagai teknologi telah meningkat. Monitor mengevaluasi kinerja orang lain dan mengambil tindakan korektif untuk meningkatkan kinerja itu. Monitor juga mengawasi perubahan lingkungan dan di dalam perusahaan yang dapat mempengaruhi kinerja individu dan organisasi. Pemantauan terjadi pada semua tingkat manajemen, meskipun manajer di tingkat yang lebih tinggi organisasi lebih mungkin untuk memantau ancaman eksternal terhadap lingkungan dibandingkan tengah atau manajer lini pertama. Peran penyebar mensyaratkan bahwa manajer memberitahu karyawan perubahan yang mempengaruhi mereka dan organisasi. Mereka juga mengkomunikasikan visi dan tujuan perusahaan.
Manajer di setiap tingkat menyebarkan informasi kepada orang-orang di bawah mereka, dan banyak informasi ini menetes alam dari atas ke bawah. Akhirnya, juru bicara berkomunikasi dengan lingkungan eksternal, dari iklan perusahaan barang dan jasa, untuk menginformasikan masyarakat tentang arah organisasi. Juru bicara untuk pengumuman besar, seperti perubahan arah strategis, kemungkinan untuk menjadi seorang manajer top. Tapi, lain, informasi lebih rutin dapat diberikan oleh manajer pada semua tingkat perusahaan. Misalnya, seorang manajer menengah dapat memberikan press release ke koran lokal, atau manajer supervisor dapat memberikan presentasi pada pertemuan komunitas.
Latar belakang sejarah manajemen
Mempelajari sejarah manajemen di anggap sangat penting karena hal ini membantu kita memahami asal-usul berbagai praktik manajemen yang ada di masa kini dan membantu kita mengetahui pendekatan mana yang berhasil dan pendekatan manayang tidak berhasil. Beberapa bukti telah dijalankannya praktik-praktik manajemen dimasa lampau, diantaranya adanya bangunan-bangunan piramida di Mesir dan Tembok Raksasa diCina. Dan contoh lainnya adalah manajemen yang dapat di jumpai pada era 1400-andi kota Venesia, italia, yang pada masa itu merupakan sebuah pusat perdagangan dan perdangan di benua Eropa.Terdapat dua kejadian yang patut mendapat perhatian khusus dalam sejarah manajemen. Kejadian penting pertama, pada tahun 1776, Adam Smith menerbitkan karyanya yang berjudul The Wealth of Nations, di mana tulisan itu ia menggagas manfaat yang dapat diperoleh organisasi dan masyarakat pada umumnya dari penerapan pembagian kerja (divison of labor) atau spesialis kerja yaitu, pemisah-misahan tugas dan tanggung jawab ke dalam bidang-bidang yang sempit dan khusus serta di lakukan secara berulang-ulang. Kejadian penting yang kedua adalah revolusi industri. Dimulai pada akhir abad ke-18, ketika tenanga mesin telah banyak menggeser peran tenaga manusia, yang menjadikan lebih ekonomis untuk memproduksi (memanufaktur) barang di pabrik- pabrik ketimbang di rumah-rumah.
Fungsi dan proses manajemen
Fungsi Manajemen
Aspek yang dikelola fungsi manajemen mencakup produksi, pemasaran, SDM dan keuangan, dan sumber daya lainnya. Proses manajemen menggambarkan kegiatan kegiatan utama sebagai manajer. Sedangkan pengertian manajemen adalah pekerjaan seorang manajer atau pimpinan dan berlaku bagi semua kegiatan bisnis hanya berbeda tingkat kompleksitasnya tergantung skala ekonominya.
Tugas utama seorang Manajer melakukan kegiatannya adalah bekerja dengan dan melalui orang lain dengan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan untuk mencapai sasaran organisasi usaha. Manajemen sebagai proses mengkoordinasi kegiatan kegiatan pekerjaan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Proses menggambarkan fungsi-fungsi yang sedang berjalan atau kegiatan utama yang dilakukan oleh Manajer. Fungsi-fungsi tersebut lazimnya disebut merancang, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan sebagai fungsi dasar manajemen. Dalam kaitan ini dapat dibedakan kedudukan manjerial dan nonmanajerial atau posisi manajer dan karyawan. Terdapat unsur lain yang masuk dalam manajemen yaitu efisien dan efektif.
Efisiensi mengacu pada memperoleh keluaran (output) terbesar dengan masukan (input) terkecil. Efisiensi juga dapat diartikan sebagai ”melakukan segala sesuatu secara benar”, artinya tidak memboroskan sumberdaya. Manajemen juga sangat memperhatikan efektifitas menyelesaikan kegiatan-kegiatan sehingga sasaran organisasi dapat tercapai. Efektivitas sering menggambarkan sebagai ”melakukan segala sesuatu yang benar yaitu, aktivitas-aktivitas pekerjaan yang membantu organisasi mencapai sasaran.
Fungsi fungsi manajemen dapat diringkas menjadi empat fungsi dasar dan paling penting:
1. Merencanakan:
Aspek yang dikelola fungsi manajemen mencakup produksi, pemasaran, SDM dan keuangan, dan sumber daya lainnya. Proses manajemen menggambarkan kegiatan kegiatan utama sebagai manajer. Sedangkan pengertian manajemen adalah pekerjaan seorang manajer atau pimpinan dan berlaku bagi semua kegiatan bisnis hanya berbeda tingkat kompleksitasnya tergantung skala ekonominya.
Tugas utama seorang Manajer melakukan kegiatannya adalah bekerja dengan dan melalui orang lain dengan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan untuk mencapai sasaran organisasi usaha. Manajemen sebagai proses mengkoordinasi kegiatan kegiatan pekerjaan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Proses menggambarkan fungsi-fungsi yang sedang berjalan atau kegiatan utama yang dilakukan oleh Manajer. Fungsi-fungsi tersebut lazimnya disebut merancang, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan sebagai fungsi dasar manajemen. Dalam kaitan ini dapat dibedakan kedudukan manjerial dan nonmanajerial atau posisi manajer dan karyawan. Terdapat unsur lain yang masuk dalam manajemen yaitu efisien dan efektif.
Efisiensi mengacu pada memperoleh keluaran (output) terbesar dengan masukan (input) terkecil. Efisiensi juga dapat diartikan sebagai ”melakukan segala sesuatu secara benar”, artinya tidak memboroskan sumberdaya. Manajemen juga sangat memperhatikan efektifitas menyelesaikan kegiatan-kegiatan sehingga sasaran organisasi dapat tercapai. Efektivitas sering menggambarkan sebagai ”melakukan segala sesuatu yang benar yaitu, aktivitas-aktivitas pekerjaan yang membantu organisasi mencapai sasaran.
Fungsi fungsi manajemen dapat diringkas menjadi empat fungsi dasar dan paling penting:
1. Merencanakan:
· Fungsi ini mencakup menetapkan sasaran, menetapkan strateji, dan menyusun rencana untuk memadukan dan mengkoordinasikan sejumlah kegiatan untuk mencapai sasaran.
2. Mengorganisasi:
· Fungsi ini mencakup menentukan apa yang perlu dilakukan, bagaimana cara melakukan, dan siapa yang harus melakukan, dan siapa melapor kepada siapa.
3. Memimpin:
· Tugas manajemen adalah bekerja dan melalui orang lain, fungsinya adalah mengarahkan dan memotivasi, mempengaruhi dan individu atau tim untuk bekerja, memilih saluran komunikasi yang efektif atau menyelesaikan konflik
4. Mengendalikan:
· Fungsi ini untuk menjamin sesuatu berjalan sebagaimana mestinya dengan memantau dan menilai kinerja denganmembandungkan kinerja aktual dengan sasaran yang yang telah ditetapkan.
Fungsi-fungsi penting manjaemen tersebut di atas bertujuan untuk menghasilkan pencapaian tujuan yang dinyatakan oleh organisasi.
Proses Manajemen
Merupakan serangkaian keputusan dan kegiatan kerja seorang manajer sewaktu merancang, mengatur, atau menorganisasi, memimpin atau melaksanakan kegiatan usaha dan mengnendalikan usahanya. Setiap waktu manajer itu melakukan pekerjaan pengelolaan usahanya, kegiatan para pebisnis itu seringkali dilakukan secara terus menerus tiada henti yakni dalam suatu proses.
Para manajer atau pebisnis atau usahawan memiliki beberapa peran manajer tanpa memperdulikan jenis organisasi atau tingkatan di dalam organisasi adalah menjalankan peranan yang sama dan yang berkaitan dengan perilaku:
Merupakan serangkaian keputusan dan kegiatan kerja seorang manajer sewaktu merancang, mengatur, atau menorganisasi, memimpin atau melaksanakan kegiatan usaha dan mengnendalikan usahanya. Setiap waktu manajer itu melakukan pekerjaan pengelolaan usahanya, kegiatan para pebisnis itu seringkali dilakukan secara terus menerus tiada henti yakni dalam suatu proses.
Para manajer atau pebisnis atau usahawan memiliki beberapa peran manajer tanpa memperdulikan jenis organisasi atau tingkatan di dalam organisasi adalah menjalankan peranan yang sama dan yang berkaitan dengan perilaku:
- Peran antar pribadi yang merupakan peran komunikasi antar orang (misalnya memberikan sapaan kepada pihak pelanggan atau calon pembeli dalam hal menawarkan produknya), peran manajerial (misalnya antarapimpinan dan karyawan atau bawahan dan orang di luar organisasi) dan sebagai penghubung antara usahanya dengan calon peminjam, pembeli produk dengan pengusaha lain
- Peran informasional yang meliputi menari dan menerima mengumpulkan informasi (untuk meningkatkan usaha, melakukan kontak pribadi) dan menyebarkan informasi Misalnya melakukan pertemuan dengan karyawan,pihak lain dalam rangka kegiatan usaha dan pelanggan), dan juru bicara(meneruskan informasi kepada berbagai pihak untuk meyakinkan usahanya);
- Peran pengambilan keputusan, yang berkisar membuat pilihan yang meliputi wirausahawan (misalnya mencari peluang dan inisiatif untuk perbaikan usaha), penyelesai gangguan (berupaya untuk menghadapi gangguan atau krisis yang mendadak dalam kegiatan usahanya), pembagi sumber daya (misalnya menyusun alokasi penggunaan uang, dan kegiatan karyawan), dan perunding (berperan dalam perundingan kerjasama atau kontrak atau calon pemberi pinjaman).
Ciri-ciri manajer profesional
Orang-orang profesional mendasarkan keputusannya pada prinsip-prinsip umum, sehingga banyaknya kursus dan program latihan manajemen menunjukan bahwa prinsip-prinsip manajemen dapat dipercaya dan digunakan sebagai patokan khusus, dan dapat di tanggung jawab.
Orang-orang profesional mencapai status profesionalnya melalui prestasi, bukan melalui favoritisme atau faktor lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Walaupun belum ada standar obyektif yang disepakati untuk menilai prestasi manajerial.
Orang-orang profesional harus tunduk pada kode etik yang melindungi kliennya. Namun karena keprofesionalan pada bidang khusus, sering kali klien terlalu berharap padanya dan sebagai akibatnya, manajer berada dalam posisi yang rawan, atau yang berbahaya.
Borje O. Saxberg menyarankan karakteristik keempat dari profesionalisme, yaitu pengabdian (dedication) dan keterikatan (commitment) sehingga dalam setiap bidang orang-orang profesional menggabungkan hidup dan pekerjaannya melalui pengabdian dan keterikatan pribadinya.
Ketrampilan manajemen yang dibutuhkan
Ada 5 keterampilan yg dibutuhkan oleh manajer, yaitu sebagai berikut :
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
4. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
5. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
2. Organisasi
A. Definisi Organisasi
Begitu banyak pengertian mengenai organisasi berikut beberapa pengertian dari parah tokoh :
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Secara singkat organisasi dapat dikatakan sebagai sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B. Pentingnya mengenal organisasi
Telah dikatakan bahwa kita wajib atau bahkan setidaknya mengenal organisasi. Sudah dijelaskan pula pada paragraf diatas apa itu organisasi? Organisasi adalah sebagai sekolompok (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan salam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan berorganisasi kita banyak memperoleh manfaat, pelajaran, dan pengalaman tentunya yg akan kita bawa sampai nanti ke dunia kerja. Dari mulai SMP (Sekolah Menengah Pertama) kita sudah dikenalkan dengan organisasi intra sekolah (OSIS) pasti anda pernah menjadi bagian dari organisasi tersebut kan? Adakah manfaat yang didapat? Tentu ada bukan, kita dapat berbicara dengan berani didepan umum, benyak memperoleh mitra kawan dan sebagainya
C. Bentuk-Bentuk Organisasi
1. Bentuk Organisasi Staff
2. Bentuk Organisasi Lini
3. Bentuk Organisasi Fungsional
4. Bentuk Organisasi Fungsional & Lini
5. Bentuk Organisasi Fungsional & Staff
6. Bentuk Organisasi Lini &Staff
D. Prinsip-prinsip organisasi
Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi. Diantaranya adalah:
Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit kerja.
Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.
Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta.
Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan suatu organisasi ini akan semakin cepat tercapai.
E. Keterampilan manajemen yang dibutuhkan
Keterampilan manajemen keuangan
Seperti juga dalam keluarga, perusahaan juga membutuhkan perencanaan keuangan yang sistematis untuk kelangsungan hidup jangka panjangnya. Banyak perusahaan seringkali mendatangkan konsultan manajemen, investasi dan perencanaan keuangan yang ideal bagi masa depan perusahaan mereka. Oleh karena itulah, Anda yang mempunyai kemampuan di bidang akuntansi, perencana keuangan atau bisnis dan investasi, akan selalu menjadi incaran perusahaan-perusahaan.
F. Sebab keberhasilan dan kegagalan organisasi
Hidup tidak jauh dari yang namanya keberhasilan dan kegagalan. Kedua kata itu sudah pasti ada dalam hidup kita dan saling melengkapi satu sama lain. Tinggal bagaimana cara kita menanggapinya, menjadi sebuah ancaman atau tantangan ?
Keberhasilan dalam berorganisasi adalah saat kita dapat menjalankan organisasi itu dengan penuh keberanian tanpa takut akan adanya sebuah kegagalan, akan adanya sebuah omongan yang dapat mmbuat anda down. Juga akan rasa percaya diri anda yang dapat membangkitkan semangat anda berorganisasi.
Kegagalan dalam berorganisasi adalah karena anda merasa takut akan sebuah ancaman yang ada didepan yang belum tentu akan anda alami. Ibarat sebuah pepatah adalah menyerah sebelum bertanding. Dan juga karena kurangnya anda membuka diri kepada orang lain sehingga anda tidak dapat menerima masukan-masukan mengenai kinerja anda dalam berorganisasi. Perlu anda ingat dan ketahui saran dan masukan seseorang sangat penting dalam membangun kinerja anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar